Rabu, 25 Mei 2016

Puisi Bukanlah Seperti yang Dikenal Selama Ini


Kendal, 24/04 - Puluhan mahasiswa peserta Kemah Sastra II dibuat bingung oleh per
tanyaan Iman Budhi Santosa, salah satu pemateri “Puisi Belahan Jiwa” mengenai penyampaian sastra dalam puisi
. kebanyakan mahasiswa tidak menjawab dengan benar pertanyaan dari Iman Budhi tentang cara menyampaikan sastra yang benar dalam berpuisi.

Abdul Rouf, salah satu peserta mengungkapkan dia cukup kebingungan. “Saya bingung dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Iman Budhi, saya hanya menanggapi asal-asalan saja,” ujarnya.

Perhelatan kemah sastra II ini diadakan oleh Apresiasi Sastra (APSAS) bekerja sama dengan beberapa komunitas di Semarang selama tiga hari di lereng gunung Ungaran, Medini, Kendal.

Sementara itu Iman Budhi dalam materinya menjelaskan bahwa puisi bukanlah seperti yang dikenal selama ini, puisi itu lebih dari sekedar ungkapan bahasa semata. “Puisi bukan seperti yang anda kenal selama ini. Puisi bukan sekedar karangan. Puisi juga bukan hanya fiksi, kalau bermain dalam sastra, perhatikanlah bahasamu,” tandas Iman Budhi, salah satu pakar penyair asal Jogja.

Ia juga menambahkan bahwa sastra dalam puisi yang dikenal cenderung menggunakan bahasa yang melambai-lambai bahkan bisa dikatakan lebay. “Saya tidak suka dengan penggunaan bahasa yang berlebihan, sastra itu hasil dari pikiran yang baik, juga mengajak untuk tidak berbohong,” tutur Iman saat diwawancarai seusai acara.


Menanggapi banyaknya peserta yang tidak sependapat dengan dirinya, Iman Budhi merasa terbuka apabila pendapatnya disalahkan atau pun ditolak. “Jika penjelasan saya ada yang salah, anggap itu sebagai kesalahan, jika ada yang tidak menerima coba kita pahami lagi,” pungkasnya. [Qorina Ziba]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar